Kamis, 14 Juli 2011

Teknik dan Metode Konseling Islam

BAB I

PENDAHULUAN


A. Latar Belakang

Setiap manusia pada dasarnya memerlukan bimbingan sejak kecil untuk mempersiapkan masa dewasanya kelak supaya dapat diterima oleh lingkungan tempat tinggalnya. Masyarakat dengan bimbingan yang benar akan berjalan baik dan terarah. Begitu juga kepada para pelajar.
Seperti kita telah ketahui bahwa bimbingan merupakan proses tuntunan, arahan secara terencana dan terus menerus terhadap peserta didik untuk menuju kedewasan atau kematangan mampu memecahkan masalah-masalah/ problem yang dihadapi guna mencapai kesejahteraan hidupnya. Dengan melihat pengertian disamping bahwa tidak dapat kita kesampingkan bahwa kode etik juga penting bagi seorang pembimbing, sehingga konselor tidak akan berjalan seenaknya saja.

Oleh sebab itu maka penulis akan membahas mengenai pembimbing dan tehnik-tehnik bimbingan agar bisa menambah pengetahuan mendalam mengenai bimbingan dan konseling pada anak didik/orang yang membutuhkan bimbingan sehingga akan menjadi pencerahan tersendiri.

B. Rumusan Masalah

1. Pengertian Pembimbing dan Syarat-syarat Pembimbing
2. Pengertian Metode dan Teknik dalam Bimbingan Konseling Islam
3. Metode dan Teknik dalam Bimbingan Konseling Islam






















BAB II

PEMBAHASAN


A. Pembimbing
Siapa yang sebenarnya yang berhak disebut sebagai pembimbing dalam bimbingan dan konseling islam, dapat dilihat dari syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh pembimbing bimbingan dan konseling Islami.
Sejalan dengan Al-Qur’an dan Hadits, syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh pembimbing bimbingan dan konseling Islam itu dapat dibedakan / dekelompokkan sebagai berikut :
1. Kemampuan Profesional (Keahlian)
2. Sifat Kepribadian yang Baik (akhlaqul-karimah)
3. Kemampuan Kemasyarakatan (Berukhuwah Islamiyah)
4. Ketaqwaan pada Allah
I. Kemampuan Keahlian (Profesional)
Pembimbing dalam bimbingan dan konseling Islami sudah barang tentu haruslah merupakan orang yang memiliki kemampuan keahlian atau kemampuan profesional di bidang tersebut. Dengan istilah lain dikatakan yang bersangkutan merupakan seorang “alim” di bidang bimbingan dan konseling Islami.
Secara rinci dapatlah disebutkan kemampuan professional yang perlu dimiliki pembimbing Islami itu sebagai berikut :
a. Menguasai bidang permasalahan yang dihadapi
b. Menguasai metode dan tekhnik bimbingan dan konseling
c. Menguasai Hukum Islam yang sesuai dengan bidang bimbingan dan Konseling Islam yang sedang dihadapi
d. Memahami landasan-landasan keilmuan bimbingan dan konseling Islami yang relevan
e. Memahami landasan filosofis bimbingan dan konseling Islam
f. Mampu mengorganisasikan dan mengadministrasikan layanan bimbingan dan konseling Islami
g. Mampu menghimpun dan memanfaatkan data hasil penelitian yang berkaitan dengan bimbingan dan konseling Islam

2. Sifat Kepribadian yang baik (akhlaqul-karinah)
Sifat kepribadian yang baik (akhlak yang mulia) dari seorang pembimbing diperlukan untuk menunjang keberhasilannya melakukan bimbingan dan konseling Islam. Sifat-sifat yang baik itu di antaranya adalah :
a. Siddiq (Mencintai dan Membenarkan Kebenaran)
b. Amanah (bisa dipercaya)
c. Tabligh (mau menyampaikan apa yang layak disampaikan)
d. Fatonah (intelejen, cerdas, berpengetahuan)
e. Mukhlis (ikhlas dalam menjalankan tugas)
f. Sabar
g. Tawaduk (rendah hati)
h. Saleh (Mencintai, Melakukan, Membina, Menyokong Kebaikan)
i. Adil
j. Mampu mengendalikan diri

3. Kemampuan Kemasyarakatan (Hubungan Sosial)
Pembimbing Islami harus memiliki kemampuan melakukan hubungan kemanusian atau hubungan social, ukhuwah Islamiyah yang tinggi. Hubungan social tersebut meliputi hubungan dengan :
a. Klien, orang yang dibimbing
b. Teman sejawat
c. Orang lain selain yang tersebut diatas

4. Ketaqwaan kepada Allah
Ketaqwaan merupakan syarat dari segala syarat yang harus dimiliki seorang Pembimbing Islami, sebab ketaqwaan merupakan sifat paling baik. Seorang pembimbing disebutkan haruslah “berpakaian yang bersih”. Itu berarti bahwa pembimbing harus berpenampilan menarik, sopan, rapi, tertib dan sebagainya. Sementara itu sifat-sifat yang harus dimiliki adalah :
a. selalu taqwa kepada Allah atau mengagungkan nama Allah
b. Beramal saleh atau tidak berbuat dosa
c. Sabar

B. Pengertian Metode dan Teknik Bimbingan dan Konseling Islam

Metode lazim diartikan sebagai cara untuk mendekati masalah sehingga diperoleh hasil yang memuaskan, sementara tekhnik merupakan penerapan metode tersebut dalam praktek. Dalam pembicaraan ini kita akan melihat bimbingan dan konseling sebagai proses komunikasi.
C. Metode dan Teknik Bimbingan dan Konseling Islam
Metode bimbingan dan konseling Islami ini akan diklasifikasikan berdasarkan segi komunikasi tersebut. Pengelompokannya menjadi :
1. Metode komunikasi langsung atau disingkat metode langsung
2. Metode komunikasi tidak langsung atau metode tidak langsung

1. Metode Langsung
Metode langsung (metode komunikasi langsung) adalah metode dimana pembimbing melakukan komunikasi langsung (bertatap muka) dengan orang yang dibimbingnya. Metode ini dapat dirinci lagi menjadi :
a. Metode Individual
Bimbingan konseling individu yaitu bimbingan konseling yang memungkinkan klien mendapat layanan langsung tatap muka dalam rangka pembahasan dan pengentasan permasalahan yang sifatnya pribadi yang dideritannya
Dalam konseling ini hendaknya konselor bersikap penuh simpati dan empati. Simpati artinya menunjukkan adanya sikap turut merasakan apa yang sedang dirasakan oleh klien. Dan empati artinya berusaha menempatkann diri dalam situasi diri klien dengan segala masalah-masalah yang dihadapinya. Dengan sikap ini klien akan memberikan kepercayaan sepenuhnya kepada konselor. Dan ini sangat membantu keberhasilan konseling.

Bentuk Khusus Teknik Konseling:
- Konselor yang paling berperan
- Konselor berusaha mengarahkan konselee sesuai dengan masalahnya.
- Berpusat pada konselee
- Konselor hanya menampung pembicaraan yang berperan konselee
- Konselee bebas bicara, sedangkan konselor menampung dan mengarahkan.

Pembimbing dalam hal ini melakukan komunikasi langsung secara individual dengan pihak yang dibimbingnya. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan tekhnik :
1. Percakapan pribadi, yakni pembimbing melakukan dialog langsung tatap muka dengan pihak yang dibimbing
2. Kunjungan ke rumah (home visit), yakni pembimbing mengadakan dialog dengan kliennya tetapi dilaksanakan di rumah klien sekaligus untuk mengamati keadaan rumah klien dan lingkungann ya.
3. Kunjunagan dan Observasi kerja, yakni pembimbing/konseling jabatan, melakukan percakapan individual sekaligus mengamati kerja klien dan lingkungannya.

2. Metode Kelompok
Tehnik ini dipergunakan dalam membantu klien/murid atau sekelompok klien/murid memecahkan masalah-masalah dengan melalui kegiatan kelompok, yaitu yang dirasakan bersama oleh kelompok atau bersifat individual yaitu dirasakan oleh individu sebagai anggota kelompok.

Tehnik ini membawa keuntungan pada diri klien/murid, diantaranya;
- Menghemat waktu dan tenaga
- Menciptakan kesempatan bagi semua siswa untuk berinteraksi dengan konselor, yang memungkinkan siswa lebih berkeinginan membicarakan perencaan masa depan atau masalah pribadi-sosial.
- Menyadarkan siswa bahwa kenyataan yang sama juga dihadapi oleh teman-temannya, sehingga mereka terdorong untuk berusaha mengahadapi kenyataan itu bersama-sama dan saling mendiskusikannya.

Beberapa bentuk khusus tehnik bimbingan kelompok:

1) Home room program
Yaitu suatu program kegiatan yang dilakukan dengan tujuan agar guru dapat mengenal murid-muridnya lebih baik, sehingga dapat membantunya secara efisien. Kegiatan ini dilakukan dalam kelas dalam bentuk pertemuan antara guru dengan murid diluar jam-jam pelajaran untuk membicarakan beberapa hal yang dianggap perlu. Dalam program home room ini hendaknya diciptakan suatu situasi yang bebas dan menyenangkan, sehingga murid-murid dapat mengutarakan perasaannya seperti dirumah. Dalam kesempatan ini diadakan Tanya jawab, merencanakan suatu kegiatan, menampung pendapat,dsb. Dalam contoh digambarkan guru merencanakan peninjauan keproyek jalan raya. Murid-murid diberikan kebebasan untuk berbicara, bertanya dan mengajukan usul.



2) Karyawisata (field trip)
Karyawisata atau field trip selain berfungsi sebagai kegiatan rekreasi atau metode mengajar, dapat pula berfungsi sebagai salah satu tehnik dalam bimbingan kelompok. Denagn berkaryawisata murid mendapat kesempatan meninjau objek-objek yang menarik dan mereka mendapat informasi yang lebih baik dari objek itu. Disamping itu murid-murid mendapat kesempatan untuk memperoleh penyesuaian dalam kehidupan kelompok, misalnya dalam berorganisasi, kerja sama, rasa tanggungjawab, percaya pada diri sendiri. Juga dapat mengembangkan bakat dan cita-cita yang ada.
Dalam contoh seorang anak dapat kesempatan untuk mengembangkan kesenangannya dan bakatnya dalam karyawisatanya. Ia dapat menunjukkan kemampuannya kepada teman-temannya dan mengembalikan harga dirinya.

3) Diskusi kelompok
Diskusi kelompok merupakan suatu cara dimana murid-murid akan mendapat kesempatan untuk memecahkan masalah bersama-sama. Setiap murid dapat menyumbangkan pikiran masing-masing dalam memecahkan suatu masalah.
Dalam diskusi itu dapat tertanam pula rasa tanggung jawab dan harga diri. Masalah yang mungkin dapat diduskusikan antara lain:
- Pembagian kerja dalam suatu kegiatan kelompok
- Perencanaan suatu kegiatan
- Masalah-masalah pekerjaan
- Masalah belajar
- Masalah penggunaan waktu senggang
- Masalah persahabatan, keluarga dsb.

4) Kegiatan kelompok
Kegiatan kelompok merupakan tehnik yang baik dalam bimbingan, karena kelompok memberikan kesempatan kepada individu untuk berpartisipasi dengan sebaik-baiknya. Banyak kegiatan tertentu yang lebih berhasil jika dilakukan dalam kelompok. Untuk mengembangkan bakat-bakat dan menyalurkan dorongan-dorongan. Juga dapat mengembangkan tanggungjawab. Tehnik sosiometri dapat banyak menolong dalam pembentukan kelompok.

5) Keorganisasian

Keorganisasian baik dalam lingkungan pendidikan maupun dilingkungan masyarakat. Melalui organisasi ini banyak masalah individual maupun kelompok dapat diseleseikan. Dalam organisasi murid mendapat kesempatan untuk belajar mengenal berbagai aspek kehidupan sosial. Mengaktipkan murid dalam mengembangkan bakat kepemimpinan disamping memupuk rasa tanggungjawab dan harga diri.

6) Sosiodrama
Sosiodrama dipergunakan sebagai suatu tehnik didalam memecahkan masalah-masalah social dengan melalui kegiatan bermain peranan. Di dalam sosiodrama ini individu akan memerankan suatu peranan tertentu dari suatu masalah social.
Dalam kesempatan itu individu akan menghayati secara langsung situasi masalah yang dihadapinya. Dari pementasan itu kemudian diadakan diskusi mengenai cara-cara pemecahan masalahnya.



7) Psikodrama
Jika sosiodrama merupakan tehnik memecahkan masalah social, maka psikodrama adalah tehnik untuk memecahkan masalah-masalah psychis yang dialami oleh individu. Dengan memerankan suatu peranan tertentu, konflik atau ketegangan yang ada dalam dirinya dapat dikurangi atau dihindari. Kepada sekelompok murid dikemukakan suatu cerita yang didalamnya tergambarkan adanya ketegangan psyshis yang dialami individu. Kemudian murid-muri d diminta untuk memainkan dimuka kelas. Bagi murid yang mengalami ketegangan, permainan dalam peranan itu dapat mengurangi ketegangannya.

8) Remedial teaching
Remedial teaching atau pengajaran remedial yaitu bentuk pengajaran yang diberikan seorang murid untuk membantu memecahkan kesulitan belajar yang dihadapinya. Remedial ini mungkin berbentuk bermacam-macam seperti penambahan pelajaran, pengulangan kembali, latihan-latihan, penekanan aspek-aspek tertentu, tergantung dari jenis dan tingkat kesulitan belajar yang dialami murid. Tehnik remedial ini dilakukan setelah diadakan diagnose terhadap kesulitan yang dialami murid.

2. Metode tidak Langsung
Metode tidak langusng (metode komunikasi tidak langusng) adalah metode bimbingan / konseling yang dilakukan melalui media komunikasi masa. Hal ini dapat dilakukan secara individual maupun kelompok, bahkan massal.
a. Metode Individual

1. Melalui Surat Menyurat
2. Melalui Telepon dsb

b. Metode Kelompok / massal :

1. Melalui Papan Bimbingan
2. Melalui Surat Kabar / Majalah
3. Melalui Brosur
4. Melalui Radio (media audio)
5. Melalui Televisi

Metode dan teknik mana yang dipergunakan dalam melaksanakan bimbingan atau konseling, tergatung pada :
a. Masalah/ problem yang sedang dihadapi/ digarap
b. Tujuan penggarapan masalah
c. Keadaan yang dibimbing/ klien
d. Kemampuan pembimbing/ konselor memepergunakan metode/ teknik
e. Sarana dan Prasarana yang tersedia
f. Kondisi dan situasi lingkungan sekitar
g. Organisasi dan administrasi layanan bimbingan & konseling
h. Biaya yang tersedia



DAFTAR PUSTAKA


Faqih, Aunur Rahim. 1997. Bimbingan dan Konseling Dalam Islam. UII Press. Yogyakarta
Djuhur I. & Surya Moh. 1975. Bimbingan dan Penyuluhan diSekolah. CV;ILMU: Bandung
A, Hellen. 2002. Bimbingan dan Konseling dalam Islam. Ciputat Press. Jakarta
Walgito, Bimo.1995 Bimbingan dan Penyuluhan DiSekolah. Andi Offset: Yogyakarta
www.bimbingan dan penyuluhann,DYP Sugiharto.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar